Deskripsi
Tanaman mahkota dewa merupakan tanaman asli Indonesia yang berasal dari Papua/Irian Jaya. Tanaman ini sering ditanam sebagai tanaman peneduh dengan tinggi mencapai 3 meter. Tanaman ini mempunyai buah yang berwarna merah menyala saat sudah tua yang tumbuh dari batang utama hingga ke ranting.
Kandungan dan Manfaat
Memiliki kandungan alkoid yang dapat menetralisir racun dalam tubuh. Saponin yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh, meningkatkan vitalitas, menurunkan kadar gula dalam darah, mengurangi penggumpalan darah, dan sebagai sumber anti bakteri dan anti virus. Flavanoid yang dapat melancarkan peredaran darah ke seluruh tubuh dan mencegah terjadinya penyumbatan pada pembuluh darah, mengurangi kandungan kolesterol serta mengurangi penimbunan lemak pada dinding pembuluh darah, mengurangi kadar resiko penyakit jantung koroner, membantu mengurangi rasa sakit saat pendarahan atau pembengkakan, sebagai anti oksidan, dan sebagai anti radang. Polifenol yang berfungsi sebagai anti alergi.
Penggunaan
Bagian tanaman yang digunakan sebagai obat adalah daun, daging dan kulit buahnya. Daun dan kulit buah bisa digunakan segar atau yang telah dikeringkan, sedangkan daging buah digunakan setelah dikeringkan. Yang perlu diingat adalah bagian bijinya beracun.
Kulit buah dan daging buah digunakan untuk disentri, psoriasis, dan jerawat.
Daun dan biji digunakan untuk pengobatan penyakit kulit, seperti ekzim dan gatal-gatal.
Belum diketahui dosis efektif yang aman dan bermanfaat. Untuk obat yang diminum, gunakan beberapa irisan buah kering. Selama beberapa hari dosis ditingkatkan sedikit demi sedikit, sampai dirasakan manfaatnya. Untuk penyakit berat, seperti kanker dan psoriasis, dosis pemakaian kadang harus lebih besar agar mendapat manfaat perbaikan. Tapi jangan lupa untuk memperhatikan efek samping yang timbul.
Bagian tanaman yang digunakan sebagai obat adalah daun, daging dan kulit buahnya. Daun dan kulit buah bisa digunakan segar atau yang telah dikeringkan, sedangkan daging buah digunakan setelah dikeringkan. Yang perlu diingat adalah bagian bijinya beracun.
Kulit buah dan daging buah digunakan untuk disentri, psoriasis, dan jerawat.
Daun dan biji digunakan untuk pengobatan penyakit kulit, seperti ekzim dan gatal-gatal.
Belum diketahui dosis efektif yang aman dan bermanfaat. Untuk obat yang diminum, gunakan beberapa irisan buah kering. Selama beberapa hari dosis ditingkatkan sedikit demi sedikit, sampai dirasakan manfaatnya. Untuk penyakit berat, seperti kanker dan psoriasis, dosis pemakaian kadang harus lebih besar agar mendapat manfaat perbaikan. Tapi jangan lupa untuk memperhatikan efek samping yang timbul.
1. Disentri
Bahan : 15 gram kulit mahkota dewa yang sudah dikeringkan.
Bahan : 15 gram kulit mahkota dewa yang sudah dikeringkan.
Pemakaian : Rebus bahan dengan dua gelas air sampai mendidih selama 15 menit. Setelah dingin, saring dan minum airnya sekaligus. Lakukan 2-3 kali sehari.
2. Psoriasis
Bahan : 3 buah maktota dewa segar.
Bahan : 3 buah maktota dewa segar.
Pemakaian : Belah bahan, buang bijinya, lalu iris tipis-tipis dan jemur sampai kering. Rebus dengan satu liter air dengan api besar. Setelah mendidih, kecilkan api dan rebus sampai airnya tersisa seperempatnya. Setelah dingin, saring dan minum sehari dua kali, masing-masing separuhnya. Jika timbul gejala keracunan, turunkan dosis atau hentikan penggunaannya.
3. Eksim, gatal-gatal
Bahan : Daun mahkota dewa secukupnya.
Bahan : Daun mahkota dewa secukupnya.
Pemakaian : Cuci daun mahkota dewa segar, lalu giling sampai halus. Tempelkan pada bagian yang sakit, kemudian balutkan. Ganti 2-3 kali dalam sehari.
Catatan
Penggunaan tanaman obat harus berdasarkan asas manfaat dan keamanan. Jika bermanfaat untuk penyembuhan penyakit, tetapi tidak aman karena beracun, harus dipikirkan kemungkinan timbulnya keracunan akut maupun keracunan kronis yang mungkin terjadi.
Bagian buah, terutama bijinya beracun. Jika buah segar dimakan langsung, bisa menyebabkan bengkak di mulut, sariawan, mabuk, kejang, bahkan pingsan.
Menggunakan dengan dosis berlebihan dalam waktu lama bisa menimbulkan efek samping, seperti sakit kepala kronis.
Ibu hamil dilarang minum tanaman obat ini.
Penggunaan tanaman obat harus berdasarkan asas manfaat dan keamanan. Jika bermanfaat untuk penyembuhan penyakit, tetapi tidak aman karena beracun, harus dipikirkan kemungkinan timbulnya keracunan akut maupun keracunan kronis yang mungkin terjadi.
Bagian buah, terutama bijinya beracun. Jika buah segar dimakan langsung, bisa menyebabkan bengkak di mulut, sariawan, mabuk, kejang, bahkan pingsan.
Menggunakan dengan dosis berlebihan dalam waktu lama bisa menimbulkan efek samping, seperti sakit kepala kronis.
Ibu hamil dilarang minum tanaman obat ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar